Minggu, 12 Agustus 2012

Ciri bayi yang mengalami masalah perkembangan

Memiliki bayi yang tumbuh dengan sehat dan sempurna tentu adalah dambaan setiap orang tua. Namun tak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada anak bayi yang mengalami masalah dalam perkembangannya. Ada beberapa tips bayi untuk mengetahui ciri-ciri dari anak bayi yang mengalami masalah perkembangan. Perlu Anda ketahui, perkembangan bayi di belahan dunia mana pun selalu mengikuti pola yang sama. Itulah mengapa jika ada pola yang menyimpang, besar kemungkinan si kecil mengalami masalah perkembangan.

Misalnya, bayi yang mengalami masalah perkembangan biasanya memiliki pola tidur yang tidak teratur di usia yang menginjak 4-6 bulan. Ada juga kemungkinan ia menderita gangguan seperti sleep apnea yakni napas terhenti. Gangguan ini bisa mempengaruhi kualitas tidurnya di mana ia menjadi terlalu rewel atau terlalu aktif di

siang hari. Bayi yang terganggu perkembangannya juga memiliki pola makan yang tidak teratur. Padahal , selama satu tahun pertama, bayi harus mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi tinggi karena itu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh sebab itu, tips bayi di mana pun selalu menekankan untuk memberikan makanan pada si  kecil sesuai kebutuhan bayi-nya dan bukan berdasarkan jadwal yang ditetapkan.

Jika bayi hampir selalu rewel dan menangis, bisa dipastikan ia mengalami gangguan perkembangan. Mengapa? Menangis adalah bentuk komunikasi si kecil pada orang tuanya, yang ia lakukan saat merasa lapar, mengantuk, merasa tidak nyaman dengan popoknya, atau merasa butuh diperhatikan. Ketika itu semua sudah ditangani oleh orang tua, bayi akan berhenti menangis. Tapi jika tidak, itu berarti ada yang tidak beres dengan dirinya. Bayi  biasanya rewel ketika dia berusia 2-3 minggu dengan puncaknya pada usia 6 minggu. Rewelnya sendiri akan hilang di usia 3-4 bulan. Jika bayi rewel pada waktu yang sama setiap hari dan dengan intensitas yang sama, itu masih tergolong normal. Sedangkan bayi yang memiliki masalah perkembangan, hampir selalu merasa terganggu. Ini membuat ia sulit ditenangkan ketika mulai rewel.  Jika di atas usia 4 bukan ia masih rewel berlebihan, bisa jadi si kecil menderita penyakit atau cidera.

Gangguan perkembangan lainnya bisa terdeteksi jika di usia 4-6 bukan, jika bayi tidak mulai mengoceh atau mengeluarkan kata-kata, ada kemungkinan ia mengalami keterlambatan berbicara atau gangguan pada pendengaran. Begitu pula jika ia tak kunjung memiliki interaksi dengan orang tua dan orang tua sekelilingnya seperti kontak mata dan lain-lain, atau ia sama sekali tidak tertarik untuk bermain dengan mainannya, besar kemungkinan ia menyandang autisme.

Dengan waspada terhadap semua ciri-ciri ini, bisa membantu Anda agar si kecil dapat tumbuh normal selayaknya teman-temannya.

Sumber: http://www.detik.com, http://unik.inibaru.com